headline photo

Tiap hari nya rata-rata 3 Anak anak tewas di Afghanistan

Tiap hari nya rata rata 3 Anak anak tewas di Afghanistan kerana perang

RAM atau Lembaga Afghanistan Right Monitor menyatakan semenjak tahun 2009 merupakan tahun mematikan bagi anak-anak Afghanistan sejak invasi AS di negeri itu yang telah berlangsung selama hampir 9 tahun ,dalam laporan nya RAM yang berpusat di Kabul terdata lebih dari 1.050 Anak-anak Afghanistan yang terbunuh oleh serangan serangan pasukan AS,ledakan bom dan akibat baku tembak antara pihak pihak yang bertikai
"Sedikitnya tiga anak tewas setiap harinya di Afghanistan sepanjang tahun 2009. Masih banyak anak lainnya meninggal dunia karena berbagai sebab tapi tidak dilaporkan," kata Ajmal Samadi, direktur ARM.
 
ARM menginformasikan kejadian tragis pada akhir bulan Desember kemarin, dimana pada saat itu pasukan internasional menyeret 10 anak-anak dari dalam rumah dan menembak mereka. Insiden berdarah itu terjadi di sebelah timur provinsi Kunar dan delapan orang dari para korban adalah anak-anak sekolah.

Foto :


Misi PBB di Afghanistan juga melaporkan bahwa korban tewas di kalangan anak-anak dalam konflik di Afghanistan, meningkat drastis. Pendidikan serta layanan kesehatan bagi anak-anak Afghanistan juga terlantar karena sekolah-sekolah mereka menjadi target serangan, begitupun fasilitas kesehatan dan para pekerja yang memberikan bantuan.
Organisasi-organisasi perlindungan hak anak sudah meminta pemerintah Afghanistan mencari upaya untuk meminimalkan dampak perang pada anak-anak. Namun korban anak-anak tak terhindarkan seiring dengan makin meningkatnya konflik bersamaan dengan penambahan pasukan asing ke negeri itu.

Sementara itu utusan PBB untuk Afghanistan, Kai Eide mengaku pesimis pasukan koalisi akan berhasil menerapkan strategi perang di Afghanistan. Ia mengatakan, jika strategi perang di Afghanistan tidak berubah, misi internasional di Afghanistan akan menemui kegagalan untuk memenangkan perang di negeri itu.

"Kalau trend negatif ini tidak segera diubah, akan muncul resiko yang mereka sendiri akan sulit mengendalikannya," kata Eide dalam briefing dengan Dewan Keamanan PBB. Resiko itu, menurut Eide, meningkatnya militansi di Afghanistan yang akan banyak menimbulkan kesulitan bagi pasukan AS dan NATO. Ia menyarankan perubahan itu menjelang konferensi di London tanggal 28 Januari mendatang yang akan membahas masalah Afghanistan.
Eide yang bakal mengakhiri masa tugasnya bulan Maret mendatang mengatakan, strategi di Afghanistan harus diubah dari strategi tempur ke strategi yang lebih fokus pada institusi-institusi sipil di Afghanistan. "Yang dibutuhkan adalah strategi dari sisi politis bukan militer. Jika kita tidak memperhatikan komponen sipil ini, maka kita akan gagal," ujar Eide. (ln/tv)

Seharus nya perang di tujukan untuk melindungi masyarakat sipil, untuk apa sebenar nya perang di Afghanistan , berapa banyak lagi nyawa yang harus di korbankan untuk mengakhiri perang ini, Meraka sama seperti kita anak anak yang masih butuh rasa kasih sayang dan pelajaran untuk hidup layak nya manusia normal 

Please Stop War, and any kind of Racism!


0 komentar:

Post a Comment