headline photo

Kisah Cinta aphrodite sang dewi asmara..


Kypros... pulau tempat kelahiran Aphrodite, tempat kebudayaan Aegea dan Timur bersatu. Di pulau itu dewi asmara ini dipuja-puja dan dikeramatkan dan disana pula sang dewi jatuh cinta dengan seorang pemuda...
Adonis, bayi yang lahir dari pohon myrrha

Kinyras, pendiri kota Paphos dan raja Kypros, memiliki seorang putri bernama Smyrna. Karena tidak menghormati dan tidak mempersembahkan kurban untuk Aphrodite, Smyrna dihukum oleh dewi cinta itu untuk jatuh cinta dengan ayahnya sendiri dan tidur bersamanya selama 12 malam.


Konon, akibat perbuatannya itu, Smyrna berubah menjadi pohon myrrha (smyrna) dan di suatu musim semi, salah satu akarnya tiba-tiba membuka dan lahirlah anak laki-laki yang diberi nama Adonis.
Adonis tumbuh di hutan, dirawat oleh peri-peri hutan dan menjadi pemuda dewasa yang sangat rupawan. Banyak yang beranggapan ketampanannya jauh melebihi Apollo. Karena ketampanannya, ia diperebutkan oleh dua dewi sekaligus, yaitu Persephone dan Aphrodite. Tetapi Aphrodite lah yang dipilih oleh pemuda tampan itu dan sepasang kekasih ini sering bercengkerama di dalam hutan di bawah kehangatan matahari Kypros.
Tak seorang pun sanggup menandingi cinta sang dewi asmara. Demi Adonis, Aphrodite meninggalkan Olympus menuju Kypros untuk tinggal bersama kekasihnya itu. Bahkan cuaca yang dingin menggigit maupun panas menyengat tak akan memnbuatnya menyingkir dari sisi Adonis.
Adonis gemar berburu dan Aphrodite sering menemaninya bila ia berburu rusa, kelinci atau kambing liar. Aphrodite selalu mengingatkan kekasihnya itu agar tidak berburu beruang, babi hutan atau serigala karena sangat berbahaya.
...'And you my darling, for my sake beware of lions and of every savage beast that shows not heels but teeth, avoid them all lest by your daring ruin on us fall' ***
Suatu hari, ketika Aphrodite sedang tidak bersamanya, Adonis melihat seekor babi hutan yang sangat besar. Pesan Aphrodite terlupakan. Dengan diam-diam ia mendekat dan bersiap menyerang hewan buruannya itu.
Tetapi nasib Adonis yang ditentukan oleh dewi-dewi Takdir yang kejam berakhir sampai disitu. Ketika ia sedang membidik sasarannya, tiba-tiba binatang buas itu menerjang dan menusuk Adonis dengan taringnya.
Aphrodite rupanya dapat merasakan musibah yang menimpa Adonis. Ia bergegas mencarinya. Ia menjelajah hutan dengan hati risau, sehingga tanpa disadarinya sendalnya terputus, kakinya terluka dan berdarah. Ketika ia berhasil menemukan tubuh Adonis, sang kekasih telah menghembuskan nafasnya yang terakhir.
Diliputi perasaan duka yang tak terhingga, Aphrodite terpuruk lemas di atas tubuh kekasihnya. Hatinya hancur. Merasa kesepian dan putus asa, ia berjalan tanpa tujuan sambil menangis. Tetesan air matanya yang jatuh ke tanah berubah menjadi bunga-bunga yang berwarna-warni. Sementara dari tetesan darah di kakinya, bunga mawar yang semula seputih salju berubah menjadi merah tua, semerah darah, sepeti yang kita kenal sekarang.
Melihat kesedihan Aphrodite, Zeus yang merasa iba menyuruh Hades, dewa orang-orang mati, untuk mengembalikan Adonis ke dunia setiap enam bulan sekali. Demikianlah, saat musim semi tiba, Adonis disambut dengan air mata bahagia oleh Aphrodite.
Di Kypros, setiap bulan April, sebuah festival diselenggarakan setiap tahun untuk mengenang kisah sepasang kekasih ini, sementara di suatu tempat tersembunyi di dalam hutan Kypros, kedua kekasih ini berlarian, bercanda dan tertawa bahagia...

0 komentar:

Post a Comment